Mengkaji Tradisi, Membangun Jati Diri

Month: September 2022

‘Jalan ke Arah Barat’: Sejarah Sekolah di Serang (1833-1942)

Oleh: Mufti Ali, Ph.D,
Direktur Lab. Bantenologi (2008-2012)

Sebagai ibukota keresidenan Banten, Serang pada zaman kolonial adalah satu-satunya tempat yang paling ramai di Banten. Pada tahun 1846 saja, Serang telah menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 200 orang Eropa dan ratusan orang Tionghoa. Beberapa orang dari India, Arab, dan bangsa timur asing lainnya juga dilaporkan telah tinggal di Kota Serang. Orang Eropa yang tinggal di Serang umumnya adalah para pejabat tinggi yang bekerja di berbagai sektor dan kedinasan di bawah administrasi karesidenan Banten. Disamping itu kota serang juga ibukota afdeeling Serang dan sekaligus juga sebuah demangschap. Karena itu Serang menjadi tempat tinggal inlandsche bestuur ambtenaren atau pejabat pribumi dari mulai bupati, patih, jaksa, wedana, penghulu kepala, mantri guru, juru tulis, mantri polisi, opziener (penilik), mantri air, dll. Dalam berbagai sumber primer disebutkan bahwa sekolah yang pertama kali didirikan di Serang adalah sekolah untuk bangsa Eropa, Europeesche Lagere School (ELS), yaitu dibangun sekitar tahun 1833. Keberadaan sekolah Eropa ini dapat dilihat dari pembentukan apa yang disebut dengan Komisi Sekolah Lokal (Platselijk School Comissie). Surat keputusan (besluit) penggantian anggota Komisi yang ditandatangai Gubernur Jenderal tanggal 18 Desember 1869 juga membuktikan telah lamanya keberadaan sekolah Eropa di Serang.

Contact Us

You can react us via email: bantenologi@uinbanten.ac.id or phone

Page 3 of 3

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén